Pendahuluan
Candi Prambanan merupakan salah satu situs keagamaan Hindu terbesar di Asia Tenggara. Terletak di DIY Yogyakarta, Indonesia, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Sejarah candi Prambanan sangat kaya dan menarik, yang mencerminkan perpaduan pengaruh budaya dan agama.
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Dinasti Syailendra, sebuah kerajaan bercorak Buddha Mahayana. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Kompleks Candi Prambanan terdiri dari candi utama yang didedikasikan untuk Siwa, serta dua candi pendamping yang didedikasikan untuk Brahma dan Wisnu.
Pada abad ke-10 Masehi, Kerajaan Mataram Hindu mengambil alih kekuasaan dan mengubah candi Prambanan menjadi situs keagamaan Hindu. Selama periode ini, candi diperluas dan diperindah, dengan penambahan bangunan-bangunan baru seperti candi perwara (candi kecil) dan gapura (gerbang masuk).
Sayangnya, pada abad ke-16 Masehi, Candi Prambanan ditinggalkan dan terbengkalai akibat letusan Gunung Merapi dan perang saudara. Candi ini mengalami kerusakan yang parah dan terkubur oleh abu vulkanik selama berabad-abad.
Pada abad ke-20, Candi Prambanan mulai direkonstruksi oleh pemerintah Indonesia. Upaya ini berlangsung selama puluhan tahun dan akhirnya selesai pada tahun 1993. Candi yang telah direkonstruksi tersebut kembali menjadi tempat ibadah dan menjadi salah satu situs keagamaan dan budaya yang paling penting di Indonesia.
Candi Prambanan merupakan karya arsitektur yang luar biasa, yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Buddha. Candi ini dihiasi dengan relief yang indah yang menggambarkan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta patung-patung dewa dan dewi Hindu.
Asal-usul dan Pembangunan
Candi Prambanan dibangun selama pemerintahan Wangsa Syailendra, sebuah dinasti bercorak Buddha Mahayana yang berkuasa di Jawa Tengah pada abad ke-9 Masehi. Raja Rakai Pikatan, salah satu raja Syailendra terkemuka, memulai pembangunan candi pada tahun 850 Masehi untuk menghormati Siwa, dewa penghancur dalam agama Hindu.
Pembangunan candi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama melibatkan pembangunan Candi Siwa, candi utama kompleks, yang selesai pada tahun 878 Masehi. Tahap kedua meliputi pembangunan Candi Brahma dan Candi Wisnu, yang didedikasikan untuk dewa Brahma dan Wisnu, selesai pada tahun 888 Masehi.
Tahap ketiga dan terakhir melibatkan pembangunan candi perwara dan gapura, yang selesai pada tahun 907 Masehi. Seluruh kompleks candi mencakup luas area sekitar 10 hektar dan terdiri dari 244 candi, menjadikannya salah satu situs keagamaan Hindu terbesar di Asia Tenggara.
Arsitektur dan Relief
Candi Prambanan merupakan contoh yang luar biasa dari arsitektur Hindu-Jawa. Candi utama, Candi Siwa, terdiri dari tiga bagian utama: kaki, badan, dan atap.
Kaki candi berbentuk persegi, dihiasi dengan relief yang menggambarkan adegan dari epos Ramayana dan Mahabharata. Badan candi berbentuk segi delapan, dihiasi dengan patung-patung dewa dan dewi Hindu. Atap candi berbentuk limas, dihiasi dengan stupa kecil yang melambangkan Gunung Meru, gunung suci dalam agama Hindu.
Candi Prambanan terkenal dengan reliefnya yang indah, yang menggambarkan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata. Relief-relief ini dipahat dengan detail yang sangat halus dan dianggap sebagai mahakarya seni pahat Hindu-Jawa.
Pengaruh Hindu dan Buddha
Candi Prambanan merupakan perpaduan unik antara pengaruh Hindu dan Buddha. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Namun, candi ini juga menampilkan pengaruh Buddha, seperti stupa kecil yang menghiasi atap candi.
Perpaduan pengaruh ini menunjukkan toleransi beragama yang tinggi di Jawa Tengah pada masa pembangunan candi. Dinasti Syailendra, yang membangun candi, adalah penganut Buddha Mahayana, sementara sebagian besar penduduk Jawa pada saat itu menganut agama Hindu. Candi Prambanan menjadi simbol harmoni dan koeksistensi yang damai antara dua agama tersebut.
Kerusakan dan Pemugaran
Pada abad ke-16 Masehi, Candi Prambanan ditinggalkan dan terbengkalai akibat letusan Gunung Merapi dan perang saudara. Candi ini mengalami kerusakan yang parah dan terkubur oleh abu vulkanik selama berabad-abad.
Pada tahun 1749, Candi Prambanan ditemukan kembali oleh orang Jawa. Namun, candi tersebut masih dalam keadaan rusak dan terkubur. Upaya untuk merekonstruksi candi dimulai pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Proses pemugaran candi berlangsung selama puluhan tahun dan akhirnya selesai pada tahun 1993. Candi yang telah direkonstruksi tersebut kembali menjadi tempat ibadah dan menjadi salah satu situs keagamaan dan budaya yang paling penting di Indonesia.
Candi Prambanan Hari Ini
Candi Prambanan saat ini merupakan situs keagamaan dan budaya yang penting di Indonesia. Candi ini menjadi salah satu destinasi wisata populer bagi wisatawan domestik dan internasional.
Candi Prambanan juga menjadi tempat pelaksanaan upacara keagamaan Hindu, termasuk upacara keagamaan Trimurti. Upacara ini biasanya diadakan pada hari raya Nyepi, hari raya tahun baru umat Hindu.
Selain sebagai situs keagamaan dan budaya, Candi Prambanan juga menjadi simbol pariwisata Indonesia. Candi ini telah banyak digunakan sebagai latar lokasi untuk berbagai acara, termasuk pertunjukan budaya dan festival internasional.
Kesimpulan
Candi Prambanan merupakan situs warisan dunia yang luar biasa, yang menggabungkan pengaruh budaya dan agama. Candi ini merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia dan telah menjadi simbol toleransi beragama dan keharmonisan budaya.
Pembangunan dan pemugaran Candi Prambanan merupakan kesaksian tentang keterampilan dan keahlian para pengrajin dan seniman Jawa. Candi ini akan terus menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi bagi generasi mendatang.
Dengan melestarikan dan mempromosikan Candi Prambanan, kita dapat terus menghormati warisan budaya yang kaya dari Indonesia dan memastikan bahwa situs warisan dunia ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kata Penutup
Sejarah Candi Prambanan singkat ini memberikan gambaran singkat tentang sejarah, arsitektur, dan pengaruh budaya candi yang menakjubkan ini. Candi Prambanan merupakan simbol toleransi beragama dan keharmonisan budaya, serta merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia dan dunia.
Dengan melestarikan dan mempromosikan Candi Prambanan, kita dapat terus memastikan bahwa situs warisan dunia ini akan terus dihargai dan dinikmati oleh generasi mendatang.
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan Candi Prambanan?Candi Prambanan merupakan salah satu situs keagamaan Hindu terbesar di Asia Tenggara, yang terletak di DIY Yogyakarta, Indonesia.
- Siapa yang membangun Candi Prambanan?Candi Prambanan dibangun oleh Dinasti Syailendra, sebuah kerajaan bercorak Buddha Mahayana, pada abad ke-9 Masehi.
- Untuk apa Candi Prambanan dibangun?Candi Prambanan dibangun untuk menghormati Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa.
- Apa saja pengaruh budaya yang tercermin pada Candi Prambanan?Candi Prambanan menunjukkan pengaruh Hindu dan Buddha, yang tercermin dalam arsitektur, relief, dan dekorasi candi.
- Kapan Candi Prambanan ditinggalkan dan terbengkalai?Candi Prambanan ditinggalkan dan terbengkalai pada abad ke-16 Masehi akibat letusan Gunung Merapi dan perang saudara.
- Kapan Candi Prambanan ditemukan kembali?Candi Prambanan ditemukan kembali pada tahun 1749 oleh orang Jawa.
- Kapan